Minggu, 03 Mei 2015

Batang


BAB II
ISI

A.    Pengertian, Sifat, dan Fungsi Batang
1.      Pengertian Batang
Batang yang memiliki nama latin caulis, merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang tergolong cormophyta (tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferesiansi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar, batang, dan daun). Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya, batang merupakan tempat tumbuhnya organ tubuh tumbuhan yang lain seperti tangkai, buah, daun, dan bunga.

2.      Sifat Batang
Secara umum, batang pun memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a.  Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktimorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku ini terdapat daun.
c.  Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali kadang-kadang cabag atau ranting yang kecil.
f.  Umumnya tidak berwarna hijau kecualai tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

3.      Fungsi Batang
Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan,   penyimpan   makanan   cadangan,   serta   sebagai   alat perkembangbiakan.
a.       Penopang
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak  dan   menjadikan   daun   sedekat   mungkin   dengan   sumber   cahaya  (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal   ini  menyebabkan   daun  yang  tumbuh   pada  batang  makin   mudah mendapatkan   cahaya.
b.      Pengangkut
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c.       Penyimpan
Pada   beberapa   tumbuhan,   batang   berfungsi   sebagai   penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
d.      Alat Perkembangbiakan.
Batang  juga berfungsi sebagai  alat perkembangbiakan  vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Bagi   manusia,   batang   tumbuhan   yang membentuk   kayu   dapat dimanfaatkan,   antara   lain,   untuk   membuat   perabot   rumah   tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.


B.     Bagian-bagian Batang
Menurut kegunaannya batang dapat digolongkan menjadi :

 
1.      Bagian pangkal umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk kayu pertukangan yang baik.
2.      Bagian tengah digunakan untuk indutri kayu ubah bentuk ( kertas, triplek dll)
3.      Bagian percabangan dikhususkan untuk industri kayu.
4.      Bagian cabang dan ranting dimanfaatkan untuk kayu bakar.

C.    Batang yang Tak Jelas Terlihat
Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis), sebenarnya tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada, hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea L.). tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga-bunganya.

D.    Batang yang Terlihat
Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut :
1.      Batang basah (herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada bayam (Amaranthus spinosus L.), krokot (Portulaca oleracea L.)
2.      Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu yang terdapat pada pohon-pohon (arbores) dan semak-semak (frutices) pada umumnya.
Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, contohnya mangga (Mangifera indica L.). Sedangkan semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah, contoh nya sidaguri (Sida rhombifolia L.)
3.      Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (Oriza sativa L.) dan rumput (Gramineae) pada umumnya.
4.      Batang Mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mending (Fimbristylis globulosa Kunth.), wlingi (Scirpus grossus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae) lainnya.

E.     Bentuk dan Permukaan Batang
Jika bericara tntang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnyadan dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang, antara lain :
1.      Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.)
2.      Bersegi (angularis)
a.       bangun segi tiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperusrotundus)
b.      segi empat (quadrangularis),misalnya batang markisah (Passiflora quadrangularis L.)
3.      Pipih
a.       filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas
b.      kladodia   (cladodium),   jika   masih   tumbuh   terus   dan   mengadakan percabangan

F.     Arah Tumbuh Batang
Batang pada umumnya tumbuh meninggalkan tanah dan air. Tetapi mengenai arahnya terdapat variasi.
1.      Tegak lurus (erectus), jika arah tumbuh lurus ke atas, misalnya papaya (Carica  papaya L.).
2.      Menggantung (dependens,pendulus), hanya   pada   tumbuhan   dilereng atau tepi jurang.misal Zebrina pendulu Schnizl atau tumbuhan epifit misal jenis anggrek (Orchidaceae)
3.      Berbaring (humifusus), jika   batang   terletak   pada   permukaan   tanah   dan hanya ujungnya sedikit membengkok keatas,missal semangka. (Citrullus Vulgaris Schard)
4.      Menjalar atau merayap (repens),batang berbaring tapi dari buku-bukunya keluar akar,missal ubi jalar (Ipomoea batatas Poir)
5.      Sorong   ke atas   atau   condong (ascendens), pangkal   batang   hendak   ingin berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok keatas,missal kacang tanah (Arachis hypogeae L.)
6.      Mengangguk (nutans), batang tumbuk tegak lurus keatas tetapi ujungnya membelok kebawah, misalnya bunga matahari (Helianthus annus L.)
7.      Memanjat   (scandens), jika   batang   tumbuh   keatas   dengan penunjang,misalkan:
a.       akar pelekat, contohnya sirih
b.      akar pembelit, contohnya panili
c.       cabang pembelit, contohnya anggur
d.      daun pembelit, contohnya kembang sungsang
e.       tangkai pembelit,contohnya kapri
f.       duri,contohnya mawar
g.      duri daun,contohnya rotan
h.      kait, contohnya gambir
8.      Membelit (volubis), jika   batang   naik   ke   atas   dengan   penunjang   seperti batang   yang   memanjat, tetapi   bukan   alat-alat   khusus, melainkan   batang sendiri naik dengan melilit penunjang. Menurut arah melilitnya yaitu:
a.       membelit kekiri, jika arah belitannya berlawanan dengan arah jarum jam.
b.      membelit kekanan, jika arah belitannya mengikuti arah jarum jam.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang sebagai berikut:
1.      Tegak (fastigiatus), jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, misalnya wiwilan pada kopi.
2.      Condong keatas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 45º, misalnya cemara.
3.      Mendatar (horizontalis), cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 90º, misalnya pohon randu.
4.      Terkulai   (declinatus),jika   cabang   pada   pangkalnyaa   mendatar, tetapi ujungnya   lalu   melengkung   ke bawah, misalnya   kopi   robusta   (Coffe robusta Lindl.)
5.      Bergantung (pendulus), cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya cabang tertentu pada solix.
Pangkal batang dalam tanah yang berguna untuk mengurangi kala yang buruk
disebut caudex, misalnya valerian (Valeriana officinalis L).



G.    Percabangan pada Batang
Batang  yang tidak  bercabang  kebanyakan  terjadi  pada tumbuhan  yang berbiji tunggal   (Monocotyledoneae), misalnya jagung (Zea mays  L.). Umumnya batang memperlihatkan percabangan ,entah banyak entah sedikit. Cara percabangan ada 3 macam:
1.      Cara   percabangan   monopodial, jika   batang   pokok   selalu   tampak jelas, misalnya pohon cemara (Casuarina aquisetifolia L.)
2.      Percabangan   simpodial, batang   pokok   sukar   ditentukan   karena   dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau   kalah   besar   dan   kalah   cepat   pertumbuhannya   dibandingkan cabangnya, misalnya sawo manila (Acharas zapota P.)
3.      Percabangan   menggarpu atau dikotom, batang setiap kali menjadi dua cabang sama besar, misalnya paku andam (Gleichenia linearis Clarke). Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya disebut   dahan   (ramus), sedang   cabang-cabang   yang   kecil   dinamakan   ranting (ramulus).
Macam-macam sifat pada cabang:
1.      Geragih   (flagellum, stolo),   cabang-cabang   kecil   panjang   yang   tumbuh merayap dan  dari   buku-bukunya  keatas keluar  tumbuh  tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Cabang demikian dibagi 2 macam :
a.       Merayap diatsa tanah, misalbya daun kaki kuda dan arbey.
b.      Merayap didalam tanah,misalnya teki.
2.      Wiwilan atau tunas air (virga singularis), cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang,dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar, misalnya kopi (Coffea sp.)
3.      Sirung   panjang   (virga),   cabang-cabang   yang   biasanya   merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang.
4.      Sirung   pendek   (vigurala   atau   vigurala   sucrescens), cabang-cabang   kecil dengan   ruas-ruas   yang   pendek   yang   lain   daun   biasanya   merupakan pendukung bunga dan buah.

Tumbuhan dibedakan menurut panjang dan pendek umurnya, yaitu:
1.      Tumbuhan annual (annus),tumbuhan yang umurnya pendek kurang dari 1 tahun dikenal tumbuhan palawija.
2.      Tumbuhan   biennial   (biennis),   tumbuhan   yang   tumbuh   sampai menghasilkan biji kurang lebih 2 tahun, misalkan biet (Beta vulgaris L).
3.      Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras,umurnya bertahun-tahun belum   mati, bahkan   ada   yang   ratusan, misalnya   empon-empon (Zingiberaceae).



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Batang memiliki fungsi sebagai penopang, pengangkut, penyimpan, dan sebagai alat perkembangbiakan. Batang tumbuhan memiliki keanekaragam bentuk dan ukuran. Ada tumbuhan yang jelas memiliki batang dan ada tumbuhan yang batangnya tidak jelas. Batang pun memiliki sifat tumbuh mengikuti sinar matahari sehingga hal itu juga mengakibatkan keanekaragaman arah tumbuh dari tumbuhan. Morfologi batang berarti membahas semua hal yang berkaitan dengan penampakan luar atau perawakan tumbuhan yang bisa dilihat oleh mata, seperti bentuk tumbuhan, percabangan, dan arah tumbuhnya.

B.     Saran
Demikian makalah kami ini dibuat, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik serta saran yang kontributif dari pembaca sangat kami butuhkan agar makalah ini bisa dikembangkan dan diperbaiki lebih lanjut. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.






DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Madda University
Press : Joryakarta.